Setiap kali selesai kepanitian di gereja selalu diakhiri dengan evaluasi dan pembubaran panitia dengan model rapat, dan rapatnyapun tidak hanya sebatas rapat evaluasi, biasanya “kesannya cari kesalahan” entah itu komsumsi masakan kurang enak / banyak, seksi acara terlalu mepet ide muncul, seksi perlengkapan tratak yang disewa sudah pada bolong, dll. Tetapi pada malam itu, Jumat 23 Mei 2008 pukul 19.00 wib (walau kenyataan mulainya molor pukul 19.30 wib) dan hadir 33 orang, panitia Paskah memberi warna baru, angin segar pembubaran panitia dengan makan bersama, yang sebelumnya diawali penyampaian Firman oleh Bp. Jonathan Djulijono.
Firman Tuhan diambil dari I Korintus 15 : 58 Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan ! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.

Dari bagian Firman Tuhan itu kita belajar untuk memahami mengapa
mengucap syukur ? kita mengucap syukur kita meneladani tokoh-tokoh alkitab, misalnya Nuh sebagai ucapan syukur atas penyertaan Allah ia membuat mezbah ucapan syukur. Ada bagian mengatakan “giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan”, dalam hal ini kita sebagai panitia paskahpun sedang giat melakukan pekerjaan Tuhan. Dan juga yang harus selalu kita ingat di dalam kepanitian ini kita harus selalu dekat dengan Tuhan “persekutuan dengan Tuhan” sehingga dalam melangkah atas kendali Tuhan sendiri. Akhirnya “jerih payahmu tidak sia-sia”.
SHARING BERKAT PANITIA PASKAH
Sebagai panitia apalagi penanggung jawab acara tertentu yang selalu muncul dalam benak kita adalah “sukses atau tidak acara ini ?”, kita jarang atau bahkan tidak pernah berfikir apakah jemaat dan panitia mendapat berkat apa dari acara tersebut ?
Nah, pada malam ini, ada beberapa panitia yang mensharingkan berkat-berkat yang telah diterima selama rangkaian acara Pra Paskah – Thank Giving Day.
IBU ELLY SETIO MENDAPAT BERKAT
SHARING BERKAT PANITIA PASKAH
Sebagai panitia apalagi penanggung jawab acara tertentu yang selalu muncul dalam benak kita adalah “sukses atau tidak acara ini ?”, kita jarang atau bahkan tidak pernah berfikir apakah jemaat dan panitia mendapat berkat apa dari acara tersebut ?
Nah, pada malam ini, ada beberapa panitia yang mensharingkan berkat-berkat yang telah diterima selama rangkaian acara Pra Paskah – Thank Giving Day.
IBU ELLY SETIO MENDAPAT BERKAT
Paskah Subuh ini juga hal yang membuat ibu Elly dag dig dug juga, anak-anak remaja dan pemuda yang akan dilibatkan untuk mengisi acara Paskah Subuh ternyata malam sebelum hari H menyatakan tidak bisa latihan. Akhirnya, muncul ide “tidak ada yang muda, tuapun okey” dan malam itu libatkan ibu Sinta Irawan, Bp. Joko dan Ibu Yoyok untuk latihan dan paginya mengisi Paskah Subuh. Hal ini ibu Elly belajar bahwa Tuhan selalu punyu cara untuk menyelesaikan segala pergumulan kita kalau kita libatkan Tuhan.
Thank Giving Day (TGD), istri dari Pnt. Budijono Setio ini dapat tugas untuk menyiapkan multi media Ringkasan Kotbah sdr. Natanael Thamrin, karena naskah didapatnya mepet, maka malam menjelang TGD ibu Elly ngamar (maksudnya mengerjaan tak tik tuk ; mengetik di kamar biar bisa konsentrasi), e.. ketika lagi berfikir dan otak-atik komputer, anaknya yang nomor satu, Josua wira-wiri di depannya hal ini membuat mumet karena suasana kemrungsung. “Josua jangan wira-wiri mama sedang sibuk harus segera selesaikan tugas ini untuk gereja, sana main di luar”, Josua dengan entengnya mendekati mamanya dan menanyakan apa yang sedang dikerjakan mamanya. Kemudian bu Elly menjelaskan bahwa ia ingin membuat begini begitu, lalu sama Josua dikasih tahu bigini lho ma, begitu lho ma, diluar dugaan tanpa diduga sebelumnay, beres tugasnya bu Elly atas bantuan Josua. Lalu Josua mendapat hadiah ciuman dari mamanya dan ucapan terima kasih. Kemudian Josua dengan bangganya mengatakan “Nah, makanya jangan remehkan anak kecil”. Sekali lagi bu Elly mendapat berkat, bahwa Allah telah mengirim anaknya yang wira wiri didepannya untuk membantu menyelesaikan tugasnya. Luar biasa Allah kita.
PIPIT PUNYA CERITA
BUCHU PELATIH TARI
Nah, kalau yang remaja lain soal lagi, mereka ada yang cerewet katanya kalo dilatih (sdri Buchu fikir yang cerewet anak-anak ternyata malah yang remaja), dan salah satu yang remaja yang pada saat itu bajunya baru juga (mamanya kerepotan keluar masuk toko untuk mencari baju hitam lengan panjang). Dalam hal ini sdri. Buchu belajar untuk selalu mengandalkan Tuhan.
BP. JOKO, TUHAN MEMBERI TEPAT WAKTUNYA
Dan akhirnya, makan bersama dengan menu utama ayam bakar, luar biasa. Biarlah ini merupakan langkah yang baik setiap kali membubarkan panitia dengan cara seperti ini (bukan makan-makannya lho, tapi kalo ada yang tidak menolak), yaitu dengan saling berbagi berkat apa yang sudah diperoleh selama rangkaian acara tersebut, sehingga hal ini bisa menyegarkan jiwa kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar